1) Pedoman Penggunaan Huruf
Tipografi merupakan representasi visual dari sebuah bentuk komunikasi
verbal dan merupakan properti visual yang pokok dan efektif. Lewat kandungan
nilai fungsional dan nilai estetikanya, huruf memiliki potensi untuk
menerjemahkan atmosfir-atmosfir yang tersirat dalam sebuah komunikasi verbal
yang dituangkan melalui abstraksi bentuk-bentuk visual.
Huruf memiliki energi yang dapat mengaktifkan gerak mata. Energi ini
dapat dimanfaatkan secara positif apabila dalam penggunaannya senantiasa
memperhatikan kaidah-kaidah estetika, kenyamanan keterbacaannya, serta
interaksi huruf terhadap ruang dan elemen-elemen visual di sekitarnya.
LEGIBILITY
Legibility memiliki pengertian sebagai kualitas huruf atas naskah dalam tingkat
kemudahannya untuk dibaca. Tingkat keterbacaan ini tergantung kepada tampilan
bentuk fisik huruf, ukuran, serta penataan dalam sebuah naskah.
Gambar berikut salah satu contoh dari pengujian
terhadap legibility sebuah huruf.Bila ditinjau dari grand desain tipografi, pendekatan terhadap permasalahan tipografi dibedakan menjadi dua kelompok :
• Tipografi mikro
Menyangkut tampilan visual rancangan huruf secara mendasar, seperti desain tata letak serta eksekusi-eksekusi visual yang terdiri dari perhitungan huruf, leading, dan kerning.
• Tipografi makro
Menyangkut kepada pengintegrasian permasalahan strategi kreatif mulai dari konsep desain, filosofi, kaitan huruf dengan sejarah, sasaran khalayak, serta penggunaan huruf sebagai sebuah solusi komunikasi.
2) Pemilihan Huruf
Perwajahan huruf adalah sebuah konsep yang abstrak seperti halnya musik. Dengan mendengarkan sebuah lagu kita dapat merangkum karakteristik, kesan, suasana hati, ataupun atmosfir-atmosfir yang terdapat di dalamnya, seperti perasaan gembira, sedih, optimis, tenteram, ataupun romantic. Interpretasi tersebut adalah sebuah bentuk asosiasi terhadap suatu realita yang didapat dari berbagai macam referensi serta rekaman beragam pengalaman